Rabu, 29 April 2015

Kau Ku Ikhlaskan


Hati yang mula tegar
Kini berubah layu
Jiwa yang mula kuat
Kini berubah lemah
Ketika sahabat menggores luka di dada

Ini salah siapa?
Teman
Bukan kau tau Ia itu milik ku
Tak sadarkah diri mu
Kau telah membuat ku hancur
Apa arti dari persahabatan kita selama ini
Jika harus terpecah

Teman
Yang harus kau tau
Kita telah lama jalan bersama
Suka dan duka kita hadapi berdua
Tidak kah sia sia itu semua?

Aku tak tau mengapa kau berubah
Teman
Semenjak dulu kau tak pernah seperti ini
Membuat sahabat mu terluka
Selama ini kau sudah ku anggap seperti saudara
Dan aku pun berharap kau juga menganggap ku saudara
Namun semuanya sia sia
Hilang tak berbekas begitu saja

Ini salah siapa?
Teman
Ingat kah dulu saat pertama kita jumpa
Kau dan aku seperti orang asing
Kau dan aku tak saling kenal
Bah kan untuk mendekat pun terasa malu malu

Seiring berjalan nya waktu
Kau dan aku mulai saling mengenal
Karna kita satu pekerjaan
Aku anak perantau
Kau pun sama
Di perantau tak punya siapa siapa
Jika tak bersahabat akan hidup dengan siapa

Teman
Mungkin ini sudah jalan nya
Akan ku terima
Tapi satu pinta ku
Jagalah dia
Jaga dia jangan kau sia sia
Jangan kau gores kan luka pada nya
Teman ku ikhlas kan itu semua


Selasa, 28 April 2015

Eliza Ulvasari - Tentang Sebuah Rasa


Meskipun belum begitu mengenal mu
Rasa nya Diri ku begitu dekat dengan mu
Mengenal mu lebih dari yang ku kenal
Meskipun Aku tak tau siapa sebenar nya kamu
Rasa nya Aku lebih tau dari sekedar yang ku tau
Meskipun Jarang melihat mu
Rasa nya Aku selalu ada di dekat mu
Selalu ada di peluk mu
Dirimu  selalu ada di ingatan ku
Aku memang tak pernah bersama mu
Tapi rasanya kau selalu ada di sisi ku
Aku memang tak pernah bercengkrama dengan mu
Tapi rasanya Aku begitu akrab dengan mu
Aku memang tak pernah menyapa mu
Tapi rasanya Aku begitu erat dengan mu

Aku tau kau tak pernah mengenal ku
Aku tau kau tak pernah ingin tau tentang ku
Dan Aku tau kau tak pernah ingin memandang dan bertemu dengan ku
Tapi cobalah untuk mengerti
Mengerti akan adanya seseorang yang selalu menanti

Aku tau kau tak pernah sedikit pun berfikir tentang ku
Aku tau kau tak pernah ingin bersama ku
Dan Aku pun tau kau tak pernah ada niatan untuk sekedar berbagi cerita
Tapi cobalah untuk kau  fahami
Memahami akan penting nya kebersamaan
Memahami akan penting nya pergaulan

Aku tau kau tak pernah ingin sekedar menyapa
Aku tau kau tak pernah ingin tersenyum pada ku
Dan bahkan Aku tau kau tak pernah menganggap ku
Tapi cobalah untuk kau sadari
Di sini ada seseorang yang sedang menunggu
Menunggu keajaiban dari mu
Tersenyum, menyapa, dan bercengkrama kepada ku
Eliza Ulvasari

Jarak ku dengan mu memang terbilang jauh
Aku disini dan kau disana
Kau kedinginan Aku kepanasan
Kau tidur di jam dini Aku tidur larut malam

Kehidupan ku berbeda dengan mu
Kau lebih bahagia dan Aku sebalik nya
Kau tersenyum Aku sebalik nya
Kau tertawa Aku sengsara

Tentang sebuah rasa
Akan kah rasa ini hilang begitu saja
Hilang di makan usia
Atau hilang karena percuma
Kau yang tak pernah mau tau
Kau yang tak pernah mau mengerti
Dan kau yang tak pernah mau memahami

Tentang sebuah rasa
Kepada siapakah rasa ini ku curahkan
Kepada siapakah rasa ini ku berikan
Tentunya dengan Tuhan yang Maha Perkasa
Ku berdoa pada-Mu ya Rabb
Tenangkan lah fikiran hamba
Jangan Engkau biarkan kehancuran melanda Hamba

Tentang sebuah Rasa

Pagi Ku Sendiri


Hamparan awan yang terlihat di langit biru
Perhatikan ku yang sedang duduk termenung
Di bawah sinar mentari
Ku duduk sendiri hanya berteman sepi
Dengan sejuta  gundah di hati
Ku tatapi pepohonan yang bergoyang
Melambai lambai diserbu angin
Seolah ingin menemani
Ku perhatikan rerumputan yang menari
Di sentuh desiran angin yang menyapu pelataran halaman
Mengisi kekosongan diantara jeritan hati
Memberi sedikit hiburan untuk ku yang sedang patah hati

Hembusan angin yang memberi kesegaran
Kicauan burung yang terdengar
Berikan rasa yang berbeda

Mentari pagi yang membumbung tinggi
Memeluk ku dari kejauhan
Memberi rasa kehangatan
Untuk ku yang sedang di rundung kegundahan



Hangat nya mentari saat menyentuh tubuh
Membuat ku sadar
Kehidupan yang layak hanyalah untuk orang yang berusaha
Berusaha untuk berjuang dalam kehidupan nya

Kicauan burung yang terdengar
Membuat ku teringat
Jeritan seorang anak
Yang hidup di jalanan
Mencari makan seorang diri
Tanpa ayah tanpa ibu
Setiap hari hanya sendiri

Ku berdoa pada sang kuasa
Ku ucapkan terimaksih pada-Nya
Ku bersyukur atas semua nikmat-Nya
Ku bersyukur atas semua karunia-Nya


Minggu, 26 April 2015

Tiga Coretan Terbaik

Inilah tiga coretan terbaik Gadis cantik yang berasal dari Dusun Karanggandul Cilibur

Karya   :  Nur Risma Adhi Septiliani
Penulis:  Nur Risma Adhi Septiliani
Shared by Muhammad Efalludin



Pujaan ku dambaan ku

Ternyata aku tetap mengingatnya
Meski bertahun - tahun berada di jantung kota yang berbeda
Ternyata aku masih menanti
Meski tak menyapa kembali seperti setianya sapa sang mentari pagi
Ternyata aku masih merindu
Meski belum terdengar kembali sapanya yang merdu
Ternyata aku masih bertanya
Akankah dia ?
Mungkinkah dia jawabnya?
Ternyata aku hanya bisa menyapanya lewat kata yang mungkin tak terbaca olehnya





Sahabat

Aku memang tak selalu ada bersama
Kala ujian mendatangi
Rasa sabarmu lah yang kan paling setia mengiringi
Menemani hingga kau temukan titik terangnya nanti
Namun akupun siap mendengarkan
Setiap ceritamu atas apa yang dirasakan hati




Segelintir Rasa

Kita bisa saling berbicara
Meski dalam pembatas kaca
Aku melihatmu
Kamu melihatku
Namun kita tak saling mendengarkan apa yang kita katakan
Tapi hati kita mengerti apa yang saling kita rasakan
Entah apa
Pada hati sendiri kubisa menemuinya
Biarlah kenangan menjadi hadiah indah atas waktu
Untukmu
Hanya sebaris kata yang selalu ku ucapkan dalam senyap
Yang mungkin kan tetap mengiringimu
Hingga tercapai mimpimu.



SEJATINYA KITA HANYALAH MANUSIA BIASA

Akan Ada Gantinya


Karya   :  Nur Risma Adhi Septiliani
Penulis:  Nur Risma Adhi Septiliani

Shared by Muhammad Efalludin



Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasang pasangan
Ada laki laki ada perempuan
Ada kanan ada kiri dan sebagainya
Begitupun dengan pertemuan yang setelahnya
Ada perpisahan
Kita takan berpisah dengan seseorang
Bila tidak dipertemukan dengannya
Semua itu takan terjadi melainkan dengan rudhoNya
Percayalah hati
Tuhan mengerti yang terbaik untuk setiap hambanya
Tuhan tau baik buruknya
Tuhan paling mengerti kadarnya atas setiap asa
Bila asa mu baik maka ridho tuhan mengiringi



Percayalah hati
Tuhan akan memberi yang terbaik
Apapun itu dan siapapun itu
Tak perlu berlarut dalam kesedihan
Kau punya tempat yang amatlah luas
Yang kiranya bisa menempatkan rasa sakit ditempat yang amat gelap hingga tak terlihat
Percayalah hati
Kau hati yang kuat yang diberikan kekuatan oleh Allah yang maha kuat
Mintalah kekuatan padaNya
Hanya Allah lah sebaik - baiknya penguat
Percayalah hati
Tulang rusuk takan pernah tertukar
Bila bukan dia maka ada yang lebih baik lagi sebagai penggantinya♥

Sabtu, 25 April 2015

MATI


Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih.
Jangan pedulikan jasadmu yg sudah mulai kaku,
karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu & mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yg baru, kuburan.

Akan ada banyak orang yg mengantarkan jenazahmu
Bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan-nya untuk ikut menguburkanmu.

Barang barangmu akan dikemas, kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu.
Jika keluargamu setuju barang barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu

Yakinlah,
Dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu.
Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.

Kawan kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!

Di rumah ada kesedihan yg mendalam!
Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah tengah manusia".

Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh sungguh;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam. Semoga saja engkau selamat. Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insya Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.
"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin."

Jumat, 24 April 2015

Editia


Ini memang sungguh terjadi
Walau pun awalnya hanya iseng belaka
Entah mengapa semua berubah seketika
Mungkin sebagian orang gak menyangka
Atau bahkan tak percaya
Ketika aku memandang nya
mengapa ada getaran di hati
Seolah berkata
Begitu anggun wajah nya
Begitu manis senyum nya
Begitu indah matanya
Jiwa ini merasa bergejolak tak berarah
Bergetar seluruh jiwa
Seolah melihat bidadari dari surga

Edi dan Tia
Dua orang yang merajut kasih
Terlahir dari latar belakang yang berbeda
Tak membuat tali cinta terbelah

Pagi itu terlihat rintik air turun membasahi bumi
Terlihat seorang wanita yang sedang menahan dingin nya pagi
Menahan dingin nya hujan di pagi hari
Pandangan nya penuh dengan kebosanan
Seolah berkata bosan sekali hidup di jalanan

Dari kejauhan tampak seorang pemuda jalan di tengah rintikan hujan
Mengayuh sepeda nya yang terlihat sudah butut di makan usia
Nampak nya ia juga melihat seorang wanita yang sedang duduk di pelataran
Wanita yang sedang aku perhatikan dari kejauhan
Tak lama kemudian sang pemuda menghampiri wanita
Dari kejauhan aku melihat mereka saling memandang
Dan berbincang

Waktu berlalu tetes air hujan belum terlihat mereda
Pikir ku pun melayang
Berlalu tanpa kasih di kehedipan yang fana
Tanpa ayah dan tanpa ibu
Tanpa kakak tanpa adik
Betapa sepinya hidup sendiri hanya di temani gundah gulana yang setiap hari melanda
Tak ada punggung tuk merangkul
Tak ada telinga untuk mendengar
Tak ada tangan tuk mengusap
Semua kepedihan ku
Semua jerit tangis ku
Semua keluh kesah ku
Hanya berdoa yang ku panjat kan
Semoga tak ada lagi beban yang akan di derita selama perjalanan hidup ini

Keras nya petir membangun kan ku dari khayalan ku
Ku lanjut mengamati pemuda dan wanita tersebut
Rintik air hujan tak mau mereda ku lihat kedua orang yang sedang menahan dingin nya hujan pagi sedang berbincang
Entah apa yang mereka perbincang kan
Tapi nampak nya perbincangan itu sungguh lama

Satu jam terasa rintik hujan mulai berkurang dan akhir nya mereda
Pemuda dan wanita beranjak dari tempat nya
Mulai meninggal kan pelataran rumah
Kulihat pemandangan yang berbeda
Mereka berdua pergi bersama entah kemana tujuan nya
Tapi itu sungguh romantis ku lihat
Terlihat bergandengan tangan dan saling senyum

Eliza Ulvasari - Mengertilah


Hari semakin gelap
Ku langkah kan kaki dengan secercah harapan
Berharap ada keajaiban yang datang
Berharap pelukan yang ku dapatkan

Rembulan terlihat melontarkan cahaya nya
Menerangi jalan setapak
Menerangi langkah ku yang semakin goyah dan tak berarah

Dingin nya malam mulai terasa
Meraba keseluruh jiwa
Menusuk ketulang iga
Kebekuan hati mulai terasa
Hingga saat ini masih terasa
Ya tuhan
Mengapa jalan ku masih jauh
Padahal diriku sudah terlalu lelah untuk berjalan
Padahal diriku merasa terbebani dengan langkah ku
Jauh semakin jauh
Tak tentu arah yang kutuju
Menyelinap di dingin nya malam
Memburu gelap di keheningan



Tak tau kah dikau
Disini ku berharap akan kehadiran nya
Kehadiran bidadari
Bidadari yang ku anggap sebagai penyejuk jiwa
Sekaligus penyejuk hati
Bidadari yang mampu membuat ku bergairah
Membuat ku kuat
Membuat ku semangat
Membuat jadi diri ku seperti yang dulu